Dialog Dua Masa
Kini: (Alis terangkat, mata berbinar) "Para pejuang pena kini mulai membangun mimpi-mimpi masa depan."
Kelak: (Mata memejam, raut wajah tenang, sambil duduk sila lalu tersenyum penuh rahasia)
Kini: "Antusiasme, optimisme, mengurung mereka dari godaan-godaan yang merapuhkan.
Kelak: (Masih memejamkan masa lalu, menarik napas dalam)
Kini: "Di setiap sudut negeri mereka belajar gigih, menghidupkan imajinasi, dan berempati pada jiwa-jiwa yang tak sepenuhnya mereka miliki."
Kelak: (Membuka mata, lalu memandang ke angkasa raya) "Ingin seperti apa kalian di masa depan?"
Kini: (Alis terangkat lalu ikut mendongkak ke angkasa yang menyeringai dengan warna aneh. Entah cerah entah memerah seperti darah)
Kelak: "Ingin seperti apa kalian di masa depan?" (Mengulang tanya sambil memperhatikan wajah penuh perhatian)
Kini: "Ingin seperti apa yang diramalkan al Qur'an." (Merenung lalu melanjutkan) "Pejuang pena yang menuliskan kebaikan dan kebenaran akan mendapatkan selamat dari Tuhan."
Kalimat penutupnya asyikkk :)
BalasHapus