Wasiat untuk Jawa Barat


Kicauan burung yang silih berganti, tetesan embun yang kian mengering, hilir mudik petani dengan seragam lengkap yang dikenakan seoalh menjadi bagian dari pagi hari di bumi Jawa Barat.

Menjelang siang, pedagang mulai berbenah menjajakan dagangannya. Ibu-ibu masih sibuk dengan jemuran yang tertata rapi.



Hingga sore tiba, beberapa anak berlarian menuju surau. lantunan kalam suci kian nyaring di dengar sampai akhirnya malam tiba, ibu dengan setia menyanyi untuk sang buah hati. Hingga keduanya pun tertidur lelap. Itu Jawa Barat tempo dulu.

Namun kini..
Suara klakson yang bising kian nyaring terdengar meski itu masih pagi hari, para gerombolan berpakaian rapi dengan jas dan kemeja hampir mengusik para petani.

Kekacauan dan keriuhan makin menjadi di siang hari menjelang sore hari, gang-gang dan perempatan mulai ramai di datangi, hingga tiba malah hari nyanyian bunda kian tiada. Hilang digilas remaja yang berpesta pora.

Ada apa dengan Jawa Barat?
Bukan kemajian dan perkembangan yang harus kita salahkan, tapi kesiapan yang akan dimatangkan.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.